Padaayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya Taurat dan Injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Da 5:48, 5 48, 5-48, Surah Al Maa'idah 48, Tafsir surat AlMaaidah 48, Quran Al Maidah 48, AlMaidah 48, Al-Ma'idah 48, Surah Al Maidah ayat 48, #
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Arab-Latin Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụnArtinya Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, Al-Ma'idah 47 ✵ Al-Ma'idah 49 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Berkaitan Surat Al-Ma’idah Ayat 48 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari berbagai mufassir berkaitan kandungan surat Al-Ma’idah ayat 48, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan kami telah menurunkan al-qur’an kepadamu wahai rasul, dan semua yang ada didalamnya merupakan kebenaran yang mempersaksikan kebenaran kitab-kitab suci sebelumnya, dan sesungguhnya ia datang dari sisi Allah, yang membenarkan apa yang ada di dalamnya berupa kebenaran, dan yang menjelaskan adanya penyelewengan di dalamnya, dan menasakh mengganti sebagian syariat yang ada didalamnya. Maka putuskanlah orang-orang yang datang untuk berhukum kepadamu dari kaum Yahudi dengan apa yang Allah turunkan kepadamu di dalam al-qur’an. Dan janganlah kamu berpaling dari kebenaran yang Allah perintahkan kamu untuk melaksanakannya menuju keinginan-keinginan hawa nafsu mereka dan apa yang biasa mereka perbuat. Sesungguhnya kami telah menjadikan ajaran syariat bagi setiap umat dan cara yang jelas yang mereka amalkan. Dan seandainya Allah berkehendak, niscaya Dia menjadikan ajaran-ajaran syariat kalian hanya satu, akan tetapi Allah membeda-bedakan ajaran bagi kalian guna menguji kalian, sehingga akan tampak siapa yang taat dan siapa yang melanggar. Maka bersegeralah untuk mencari apa yang baik bagi kalian di dunia dan di akhirat dengan mengamalkan kandungan al-qur’an. Maka sesungguhnya tempat kembali kalian hanya kepada Allah, lalu Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang kalian perselisihkan dan memberi balasan bagi masing-masing sesuai dengan perbuatannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram48. "Dan Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab suci Al-Qur`ān dengan kebenaran yang tidak ada keraguan dan kebimbangan sedikit pun bahwa kitab suci ini berasal dari sisi Allah. kitab suci ini membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan menjadi tolok ukur. Maka bila isinya sesuai dengan Al-Qur`ān adalah benar, dan yang bertentangan dengannya adalah salah. Maka berikanlah keputusan hukum kepada manusia berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan kepadamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang diturunkan kepadamu yang tidak mengandung keraguan pun. Kami telah memberikan syariat berupa ketentuan hukum amaliah dan jalan yang terang bagi tiap-tiap umat yang layak untuk diikuti. Seandainya Allah berkehendak menyatukan syariat mereka, niscaya Dia telah menyatukannya. Akan tetapi Allah berkehendak memberikan syariat tertentu kepada tiap-tiap umat. Hal itu karena hendak menguji mereka semua agar terlihat siapa yang taat dan siapa yang tidak. Maka bergegaslah kalian melaksanakan kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Lalu hanya kepada Allah kalian akan kembali di hari Kiamat kelak. Dia akan memberitahukan kepada kalian perihal apa yang dahulu kalian perselisihkan. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kalian perbuat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah48. Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai kitab yang terakhir kepada penutup para nabi, sebagai lanjutan dan pembenar bagi kitab-kitab sebelumnya. Al-qur'an adalah bukti dan penguji atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya, penjelas, penerang, pelurus, pemurni dari kebatilan dan khurafat yang telah tercampur di dalamnya, penyempurna, dan rujukan hukum-hukumnya. Allah memerintahkan untuk berhukum dengan kitabnya, mengamalkan dan mengagungkannya; dan melarang mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tersesat. Allah telah membuat syariat bagi setiap umat ada dijadikan sebagai dasar hukum, dan jalan yang terang untuk ditempuh agar dapat meraih kebaikan dan memenuhi segala kebutuhannya. Seandainya Allah menghendaki niscaya dia hanya akan membuat satu jalan dan syariat bagi seluruh umat manusia; namun setiap manusia memiliki perbedaan pandangan dan pemikiran, yang mana itu sudah menjadi sunnatullah dan ketetapan-nya. Dan bagian dari hikmah perbedaan syariat ini adalah untuk menguji manusia, antara yang beriman dan yang ingkar, dan yang baik dan yang jahat. Maka hendaklah orang yang beriman menyibukkan diri dengan berlomba-lomba dalam kebaikan, dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya, tanpa sibuk bersama orang-orang sesat dan bertanya tentang perkara orang-orang yang binasa. Dan hendaklah dia tetap melangkah di jalan kebaikan dengan menjadikannya sebagai jalan menuju keridhaan Allah; karena Allah merupakan tempatnya kembali. Allah telah menyampaikan hujjah-hujjah dan penjelasan-penjelasan kepada hamba-hamba-Nya ketika di dunia, dan di akhirat kelak Dia akan memberi keputusan kepada mereka dan membedakan antara hamba-Nya yang beriman dan yang ingkar, dan dia akan membalas mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah48. وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al kitab dengan membawa kebenaran Kalimat ini ditujukan bagi Nabi Muhammad. Dan makna kitab disini adalah al-qur’an. مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِmembenarkan kitab-kitab yang sebelumnya Yakni kitab-kitab yang diturunkan Allah. Hal ini karena al-qur’an mengandung perintah untuk menyeru kepada Allah dan menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran sebagaimana kitab-kitab sebelumnya juga mengandung hal-hal ini. وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu Yakni sebagai saksi atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya, pengikrar atas apa yang belum dinasakhkan, penasakh apa yang menyelisihinya, penjaga asas-asas syariat didalamnya, rujukan dalam masalah hukum yang masih berlaku atau tidak, dan penjelas dari apa yang telah banyak dirubah oleh pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani. فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللهُ ۖ maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan Yakni dalam al-qur’an. وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka Yakni mengikuti hawa nafsu pemeluk agama-agama yang sebelumnya dan pengubahan mereka atas agama. Dan jangan pula kamu berbelok dan tersesat. عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu Yakni kebenaran yang telah diturunkan kepadamu, karena setiap pemeluk agama-agama itu menginginkan agar tetap berada dalam keadaan mereka itu dan dalam apa yang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka meskipun itu adalah hal yang bathil dan telah dinasakh, atau telah disesatkan dari hukum yang diturunkan Allah kepada nabi mereka, sebagaimana hukum rajam dan lainnya yang mereka rubah dari kitab-kitab Allah. لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang Yakni menjadikan Taurat bagi pemeluk agama Yahudi dan Injil bagi pemeluk Nasrani, dan ini ketika syari’at-syari’at terdahulu belum dinasakh oleh al-qur’an. Adapun setelahnya maka tidak ada syari’at, aturan dan jalan hidup kecuali harus dengan apa yang didatangkan oleh Nabi Muhammad. وَلَوْ شَآءَ اللهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja Yakni satu syari’at, satu kitab, dan satu rasul saja. وَلٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ tetapi Allah hendak menguji kamu Menguji dengan perbedaan syari’at-syari’at. فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ terhadap pemberian-Nya kepadamu Yakni apa yang telah diturunkan kepada kalian berupa syari’at yang berbeda-beda. Yakni untuk menguju batas ketaatan tiap umat dalam mengikuti syari’atnya, apakah mereka menjalankan dan mentaatinya atau meninggalkannya dan condong kepada nawa nafsu serta menjual petunjuk dengan kesesatan? Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa perbedaan syari’at-syari’at adalah dikarenakan alasan ini. فَاسْتَبِقُوا۟ الْخَيْرٰتِ ۚ maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan Yakni wahai orang-orang beriman berlomba-lombalah dengan umat-umat lain yang telah menjalankan ketaatan kepada Allah atas dasar syari’at mereka, maka jalankanlah ketaatan kepada Allah atas dasar syari’at kalian agar kalian dapat mengalahkan mereka dalam ketaatan.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Dalam syari'at yang dibwakan oleh Rasulullah Muhammad -عليه الصلاة والسلام- begitu banyak kelembutan, toleransi, ampunan, dan contoh akhlaq yang baik, dan ia merupakan syari'at yang lebih agung dan lebih mulia dari apa yang diterangkan oleh injil, dan dilamnya pula ada ketegasan dan jihad, dan ada pula penetapan hukuman bagi orang-orang kafir dan munafiq, yang sesungguhnya syari'at itu jauh lebih luhur dari Taurat, sesungguhnya syariat ini berada pada kesempurnaan yang amat tinggi; oleh karena itu sebagian ulama mengatakan Musa diutus dengan kehebatannya, Isa diutus dengan keindahannya, dan Muhammad diutus dengan kesempurnaannya. 2 . Jika Allah saja menghendaki dominasi al-Qur'an diatas semua kitab samawi, padahal semua adalah kitab-kitab yang diturunkan oleh-Nya -جل جلاله- ; maka bagaimana dengan orang-orang yang menentang dominasi al-Qur'an di atas kitab-kitab makhluq ?!📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah48. Wahai Nabi, Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an yang mengandung hakikat dari banyak perkara dan benar-benar memperbaiki akhlak para hamba, membenarkan kitab-kitab Tuhan sebelumnya dan menguji kitab-kitab tersebut, yang mana menyetujui kebenarannya dan menampakkan kesalahan isi kitab yang dipalsukan. Maka putuskanlah hukum di antara ahli kitab menggunakan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah jika mereka meminta keputusanmu wahai Nabi, dan janganlah mengikuti hawa nafsu para pengikut kepercayaan sebelumnya dalam memutuskan perkara, sehingga kamu menyimpang dari kebenaran yang diturunkan oleh Allah kepadamu, karena masing-masing kepercayaan itu mengikuti keinginan mereka sekalipun itu menyimpang seperti halnya perkara rajam dan lainnya yang mereka paalsukan dari kitab Taurat. Masing-masing umat kami buatkan aturan dan jalan yang mereka ikuti, yaitu jalan yang terang dalam agama yang dijalaninya, Hal ini sebelum syariat-syariat sebelumnya dinasakh dalam Al-Qur’an. Adapun setelah dinasakh disalin maka tidak ada aturan kecuali yang diturunkan dalam Al-Qur’an. Sehingga para ahli kitab dan pengikut kepercayaan lain sebelumnya untuk mengamalkan Al-Qur’an. Jika berkehendak, sungguh Allah telah menjadikan kalian sebagai satu umat yang sepakat dengan satu aturan, namun Allah tidak mau demikian, melainkan ingin membuat beragam aturan dalam berbagai periode dan waktu, agar Dia bisa menguji kalian dengan aturan yang berbeda itu. Inilah alasannya. Tidak ada bedanya perbuatan baik di zaman yang berbeda, maka bergegaslah untuk beramal baik, supaya kalian bisa meraih ridaha Allah. Wahai Manusia, hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Dia akan memberitahu perbedaan kalian dalam urusan agama, dan menghisab kalian atas hal ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Kami telah menurunkan kepadamu kitab} Al-Qur’an {dengan kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya} sebelumnya {dan sebagai penjaganya} penjaga setiap kitab yang mendahuluinya {Maka putuskanlah mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dengan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kalian Kami berikan aturan} syariat {dan jalan yang terang} jalan yang jelas tentang agama {Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kalian satu umat} satu kelompok yang sepakat dengan satu syariat {Akan tetapi, Allah hendak menguji kalian} menguji kalian {tentang apa yang telah Dia anugerahkan kepada kalian. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang selama ini kalian perselisihkan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H48. Firman Allah, “Dan Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab,” yakni, al-Quran yang agung, kitab termulia dan terbaik, “dengan membawa kebenaran,” yakni diturunkan dengan benar, berisi kebenaran pada berita-berita, perintah-perintah, dan larangan-larangan. “Membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya,” karena ia menjadi saksi baginya, setuju dengannya, berita-beritanya sesuai dengan berita-beritanya, syariat-syariatnya yang pokok sama dengan syariat-syariatnya, ia memberitakan tentangnya, maka keberadaannya menjadi bukti kebenarannya. “Dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu,” maksudnya, ia mengandung apa yang dikandung oleh kitab-kitab terdahulu, tetapi ia unggul dalam tuntutan-tuntutan Ilahiyah dan akhlak-akhlak kejiwaan. Ia adalah kitab yang menghimpun semua kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab, lalu memerintahkan kepadanya, mendorong kepadanya, dan memperbanyak jalan yang mengantarkan kepadanya. Ia adalah kitab yang berisi berita orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang. Ia adalah kitab yang mengandung keadilan, hikmah, dan hukum-hukum, di mana kitab-kitab terdahulu dicocokkan kepadanya, apa yang dinyatakan benar, maka ia diterima, dan apa yang ditolaknya maka ia tolak, dan itu berarti ia telah tercampuri oleh pergantian dan penyelewengan, jika tidak maka seandainya ia benar dari Allah, niscaya Allah tidak menyelisihinya. “Maka putuslah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan,” yaitu hukum syar’I yang diturunkan oleh Allah kepadamu, “dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” Maksudnya, jangan menjadikan sikap mengikuti hawa nafsu mereka yang rusak yang menentang kebenaran sebagai ganti bagi kebenaran yang telah datang kepadamu, maka kamu pun menukar yang lebih baik dengan yang lebih rendah. Masing-masing untuk kalian wahai umat-umat telah Kami jadikan “aturan dan jalan yang terang,” yakni jalan dan Sunnah. Syariat-syariat ini, yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan umat, inilah syariat yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan masa dan kondisi, dan semuanya kembali kepada keadilan pada saat dan tempat disyariatkannya. Adapun prinsip-prinsip dasar yang merupakan kemaslahatan dan hikmah di setiap masa, maka ia tidak berbeda-beda, ia disyariatkan pada semua syariat. “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat saja,” mengikuti satu syariat, yang terakhir tidak berbeda dari yang sebelumnya. “Tetapi Allah hendak mengujimu terhadap pemberianNya kepadamu.” Dia mengujimu dan melihat bagaimana kamu beramal dan Dia menguji masing-masing umat sesuai dengan hikmahNya dan memberi setiap orang apa yang layak baginya agar terjadi saling berlomba-lomba di antara umat. Masing-masing umat tentu berusaha mengungguli yang lain. Oleh karena itu Dia berfirman, “Maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan,” yakni bersegeralah kepadanya, sempurnakanlah. Kebaikan yang mencakup seluruh kewajiban dan anjuran, baik itu hak-hak Allah maupun hak hamba-hambaNya, pelakunya belum di anggap berlomba-lomba padanya, mendahului yang lain, dan menguasai persoalan kecuali dengan dua perkara Bersegera kepadanya, memanfaatkan peluang manakala waktunya tiba dan penyebabnya ada, bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya dengan sempurna sesuai dengan yang diperintahkan. Ayat ini dijadikan sebagai dalil atas kewajiban bersegera dalam menjalankan shalat dan ibadah-ibadah yang lain pada awal waktu. Lebih dari itu hendaknya seorang hamba tidak hanya membatasi diri pada apa yang dianggap cukup dalam shalat dan ibadah wajib lainnya, akan tetapi hendaknya dia melakukan perkara-perkara Sunnah agar lebih lengkap dan sempurna, karena dengan itu dia meraih gelar berlomba-lomba dalam kebaikan. “Hanya kepada Allah-lah kamu semua kembali.” Umat-umat yang lalu dan yang akan datang, semuanya akan dikumpulkan oleh Allah pada hari yang tidak ada kebimbangan kepadanya, “lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu persellisihkan itu,” yaitu, syariat-syariat dana mal-amal perbuatan, maka dia memberi pahala kepada pengikut kebenaran dana mal shalih dan menghukum pengikut kebatilan dana mal buruk.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Ma’idah ayat 48 Maksudnya Al Quran mengandung apa yang dikandung dalam kitab-kitab sebelumnya, dan menambah lagi tuntutan-tuntutannya dan akhlak bagi diri. Al Qur'an mengandung semua kebenaran yang dibawa kitab-kitab sebelumnya, sehingga ia memerintahkannya dan mendorongnya. Di dalam Al Qur'an terdapat berita tentang orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang, di dalamnya terdapat hukum dan hikmah serta hukum-hukum yang ditunjukkan kitab-kitab sebelumnya, oleh karenanya isi kitab-kitab terdahulu, jika disaksikan oleh Al Qur'an sebagai kebenaran, maka hal itu diterima, namun jika tidak disaksikan demikian, bahkan didustakan, maka hal itu ditolak karena telah dirobah oleh tangan manusia. Maksudnya umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan umat-umat yang sebelumnya. Aturan di sini seperti yang tertera dalam Al Qur’an, dan jalan yang terang di sini adalah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penjelasan atau praktek nyata dari Al Qur’an. Dengan demikian, sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan tolok ukur benar tidaknya kita memahami Al Qur’an. Syari'at bagi setiap umat berbeda-beda sesuai kondizi zaman dan keadaan pada waktu itu, dan semua syari'at itu merujuk kepada keadilan yang memang layak diterapkan pada zaman itu, adapun ushul dasar-dasar agama yang menjadi maslahat dan kebijaksanaan di setiap zaman, maka tidak berbeda-beda, seperti pada ayat berikut "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membangga-banggakan diri." Terj. An Nisaa' 36 dan ayat-ayat yang lain seperti di surat Al Baqarah 83 dan 177, Al An'aam 151-153, Al Israa' 23-38 dan Luqman 12-19. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan kamu satu umat saja dan di atas satu syari'at, akan tetapi Dia pecah-pecahkan kamu untuk mengujimu terhadap syari'at yang berbeda sesuai keadaan waktu itu, agar Dia melihat siapa di antara kamu yang taat dan siapa di antara kamu yang bermaksiat. Demikian juga agar kamu dapat berlomba-lomba dalam kebaikan dengan umat sebelum kamu. Ayat ini menunjukkan agar seseorang bersegera melaksanakan ketaatan dan tidak menundanya, seperti melaksanakan shalat di awal waktu, dan agar seseorang tidak membatasi diri melakukan kewajiban saja, bahkan sepatutnya ia mengerjakan hal yang sunat yang mampu dikerjakan agar amalan menjadi sempurna dan dapat membalap orang lain dalam mengerjakan kebaikan. Baik kamu maupun umat-umat terdahulu. Tentang syari'at dan amal, lalu Dia akan memberikan balasan kepada pengikut kebenaran dan pelaku amal salih, serta akan memberikan balasan kepada pengikut kebatilan dan pelaku amal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 48Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya taurat dan injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan kami selanjutnya telah pula menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu taurat, zabur, dan injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka berada, kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di duniaselanjutnya ingatlah, wahai nabi Muhammad, ketika orang-orang yahudi mengajukan persoalan di antara mereka dan mengharapkan keputusanmu, maka tetapkanlah sesuai aturan dan hendaklah engkau memutuskan perkara yang terjadi di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, sebagaimana yang terdapat dalam taurat, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka yang menyebabkan terjadinya kezaliman terhadap sebagian yang lain. Karena itu, hati-hati dan waspadalah terhadap sikap dan perkataan mereka, jangan sampai mereka berhasil memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur'an yang berisi petunjuk yang lebih lurus. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah dan tidak mau mengikutinya, maka ketahuilah bahwa dengan keadaan itu sesungguhnya Allah berkehendak untuk menimpakan musibah sebagai peringatan kepada mereka yang disebabkan oleh sebagian dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Itulah pelajaran dan ujian bagi mereka, namun sungguh banyak manusia tidak menyadarinya, sehingga mereka ini adalah termasuk sebagai orang-orang yang fasik, yaitu mereka yang tidak melaksanakan ajaran yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian pelbagai penjelasan dari para mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 48 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Banyak Dicari Ada ratusan halaman yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Hujurat 13, Al-Falaq, Al-A’la, Adh-Dhuha, Al-Qadr. Serta Al-Kafirun, Seribu Dinar, Al-Fatihah, Yusuf 28, Do’a Setelah Adzan, An-Naba. Al-Isra 32Al-Hujurat 13Al-FalaqAl-A’laAdh-DhuhaAl-QadrAl-KafirunSeribu DinarAl-FatihahYusuf 28Do’a Setelah AdzanAn-Naba Pencarian surat yasin lengkap 83 ayat latin, surat al baqarah ayat 285-286 arab latin dan artinya, al kafirun ayat 4, surat ar-rum ayat 21, al baqarah ayat 183 beserta artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Nama: Rifany Nayla PutriKelas : X-6No absen : 27 JAKARTA, - Isi surat Al-Maidah ayat 48 menjelaskan mengenai turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Baca Juga Surat Al-Maidah merupakan surat ke-5 dalam Alquran dan terdiri dari 120 ayat. Surat Al-Maidah diturunkan di Kota Madinah. Dalam Bahasa Indonesia, Al Maidah artinya hidangan. Kandungan ayat dalam Alquran penting untuk dipelajari termasuk ayat 48 yang membahas tentang turunnya Alquran. Baca Juga Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis 8/6/2023, telah merangkum isi surat Al-Maidah ayat 48 sebagai berikut. Surat Al-Maidah Ayat 48 وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Baca Juga "Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq. Likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt. Baca Juga Ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn." Artinya “Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran. Membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” QS Al Maidah 48. Isi Surat Al-Maidah Ayat 48 Surat Al-Maidah ayat 48 menjelaskan mengenai turunnya Alquran sebagai kitab yang sempurna, pembawa kebenaran yang menyeru manusia kepada kebenaran. Alquran merupakan kitab suci yang turun untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya yakni Taurat, Injil dan Zabur. Dalam Alquran menjelaskan mana yang salah dan benar. Dalam ayat ini juga menerangkan jika Alquran adalah sebaik-baiknya pedoman. Sebagai Muslim, setiap keputusan harus berdasarkan dari Alquran dan tidak boleh bertentangan. Pada surat Al-Maidah ayat 48 juga menjelaskan jika setiap kitab memiliki syariatnya masing-masing. Injil memiliki syariat, Taurat memiliki syariat, begitu juga dengan Alquran. Dalam Alquran Allah halalkan apa saja yang dikehendaki-Nya halal dan mengharamkan apa yang dikehendaki-Nya haram. Editor Oktiani EndarwatiFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
AlMaidah 47: وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ: Al-Maidah 48: وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللّهُ: Al-Maidah 49: أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللّهُ
- Di dalam Surah Al Maidah ayat 48, terkandung kebenaran Alquran yang penting dipelajarai oleh umat muslim. Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Alquran dan tergolong dalam surat madaniyah. Surah Al Maidah ini memiliki arti 'hidangan' dan terdiri dari 120 ayat. Di dalamnya menceritakan tentang perjamuan Nabi Isa dengan para pengikutnya yang menggunakan hidangan dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Allah SWT. Sementara itu, ayat-ayat dalam Surah Al-Maidah ini diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah atau ketika terjadinya peristiwa haji wada. Nah, berikut ini Surah Al Maidah ayat 48 dan terjemahannya. Bacaan Latin Surat Al Maidah Ayat 48 Baca Juga Memukau America's Got Talent, Putri Ariani Ternyata Fasih Baca Alquran Braille dengan Merdu Wa anzalnaa ilaikal-kitaba bil haqqi mushaddiqal lima baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan alaihi fahkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi’ ahwaa-ahum ammaa jaa-aka minal haqq, likullin ja'alnaa mingkum syir'ataw wa min-haajaa, walau syaa`allahu laja'alakum ummataw waahidataw wa laakil liyabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat, ilallahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi’ ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun. Arti Al Maidah Ayat 48 Artinya " Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan." Demikian penjelasan Al Maidah Ayat 48 mulai dari bacaan latin hingga arti terjemahannya. Semoga informasi ini membuat Anda semakin paham dengan makna Surat Al Maidah. Baca Juga Bawa-Bawa Alquran, Nikita Mirzani Doakan sang Putri Lolly Kena Azab Kontributor Lolita Valda Claudia
Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48, Kandungan, Dan Penjelasannya. Surah Al Maidah termasuk dalam kategori surat Madaniyyah, yaitu surat yang diturunkan ba’dal hijrah, setelah Nabi Hijrah. Surat Almaidah merupakan surat ke lima dari Al Quran, terdiri atas 120 ayat. Al Maidah artinya jamuan hidangan.
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ الماۤئدة ٤٨Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya Taurat dan Injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan Kami selanjutnya telah pula menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka berada, Kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di dunia. Dan telah Kami turunkan kepadamu hai Muhammad kitab yakni Alquran dengan kebenaran berkaitan dengan anzalnaa membenarkan apa yang terdapat di hadapannya maksudnya yang sebelumnya di antara kitab dan menjadi saksi atau batu ujian terhadapnya kitab di sini maksudnya ialah kitab-kitab terdahulu. Sebab itu putuskanlah perkara mereka maksudnya antara ahli kitab jika mereka mengadu kepadamu dengan apa yang diturunkan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan menyimpang dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Bagi tiap-tiap umat di antara kamu Kami beri hai manusia aturan dan jalan maksudnya jalan yang nyata dan agama dan yang akan mereka tempuh. Sekiranya dikehendaki Allah tentulah kamu dijadikan-Nya satu umat dengan hanya satu syariat tetapi dibagi-bagi-Nya kamu kepada beberapa golongan untuk mengujimu mencoba mengenai apa yang telah diberikan-Nya kepadamu berupa syariat yang bermacam-macam untuk melihat siapakah di antara kamu yang taat dan siapa pula yang durhaka maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan berpaculah mengerjakannya. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semua dengan kebangkitan maka diberitahukan-Nya kepadamu apa yang kamu perbantahkan itu yakni mengenai soal agama dan dibalas-Nya setiap kamu menurut amal Allah Swt. menyebutkan perihal kitab Taurat yang diturunkan­Nya kepada Nabi Musa —yang pernah diajak bicara langsung oleh-Nya dan memuji serta menyanjung Kitab Taurat dan memerintahkan agar kitab Taurat diikuti ajarannya —mengingat kitab Taurat layak untuk diikuti oleh mereka—, lalu Allah Swt. menyebutkan perihal kitab Injil dan memujinya serta memerintahkan kepada para pemegangnya untuk mengamalkannya dan mengikuti apa yang terkandung di dalamnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Kemudian Allah Swt. menyebutkan tentang Al-Qur’an yang Dia turunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Untuk itu Allah Swt berfirmanDan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa membawa kebenaran, tiada keraguan di dalamnya, dan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari sisi Allah Swt....membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.Yaitu kitab-kitab terdahulu yang mengandung sebutan dan pujian kepadanya, dan bahwa Al-Qur'an itu akan diturunkan dari sisi Allah kepada hamba lagi Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Dan penurunan Al-Qur'an yang sesuai dengan apa yang telah diberitakan oleh kitab-kitab terdahulu merupakan faktor yang menambah kepercayaan di kalangan para pemilik kitab-kitab sebelum Al-Qur'an dari kalangan orang-orang yang mempunyai ilmu dan taat kepada perintah Allah, mengikuti syariat-syariat Allah serta membenarkan rasul-rasul Allah, seperti yang disebutkan oleh Allah melalui firman-NyaSesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, "Maha­suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi." Al Israa'107-108Yakni sesungguhnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada kami melalui lisan rasul-rasul-Nya yang terdahulu —yaitu mengenai keda­tangan Nabi Muhammad Saw.— adalah benar-benar terjadi dan pasti Allah Swt....dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain As-Sauri dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah "dipercaya oleh kitab-kitab sebelumnya".Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan al-muhaimin ialah "yang dipercaya". Ibnu Abbas mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah kepercayaan semua kitab sebelumnya. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Muhammad ibnu Ka'b, Atiyyah. Al-Hasan, Qatadah, Ata Al-Khurrasani, As-Saddi, dan Ibnu Juraij mengatakan, Al-Qur'an adalah kepercayaan kitab-kitab terdahulu yang sebelumnya. Dengan kata lain, apa saja isi dari kitab terdahulu yang sesuai dengan Al-Qur'an. maka itu adalah benar, dan apa saja isi dari kitab-kitab terdahulu yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an, itu adalah diriwayatkan dari Al-Walibi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaimin ini, bahwa makna yang dimaksud ialah sebagai saksi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, dan telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna muhaiminan, bahwa makna yang dimaksud ialah sebagai hakim atau batu ujian bagi kitab-kitab yang pendapat tersebut pengertiannya saling berdekatan, karena sesungguhnya lafaz muhaimin mengandung semua pengertian itu, sehingga dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an adalah kepercayaan, saksi, dan hakim atas kitab-kitab yang sebelumnya. Allah Swt telah menjadikan kitab Al-Qur'an yang agung ini yang Dia turunkan sebagai akhir dari kitab-kitab Nya dan merupakan pamungkasnya paling agung dan paling sempurna. Di dalam Al-Qur'an terkandung kebaikan-kebaikan kitab-kitab sebelumnya dan ditambahkan banyak kesempurna­an yang tidak terdapat pada kitab-kitab lainnya. Karena itulah Allah menjadikannya sebagai saksi, kepercayaan dan hakim atas semua kitab yang terdahulu, dan Allah sendiri menjamin pemeliharaan bagi keutuhannya. Untuk itu Allah Swt. berfirmanSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. Al Hijr9Mengenai apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ikrimah dan Sa'id ibnu Jubair, Ata Al-Khurrasani serta Ibnu Abu Nujaih dari Mujahid, mereka mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Muhaiminan 'alaihi" bahwa makna yang dimaksud ialah Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang dipercaya atas Al-Qur'an. Kalau ditinjau dari segi maknanya memang benar, tetapi bila ditafsirkan dengan pengertian ini, masih perlu dipertimbangkan. Demikian pula mengenai penurunannya kepada dia bila dipandang dari segi bahasa Arab, masih perlu dipertimbangkan pula. Pada garis besarnya pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama Ja'far ibnu Jarir setelah mengemukakan riwayat dari Mujahid, bahwa takwil ini sulit dimengerti menurut pemahaman orang-orang Arab, bahkan merupakan suatu kekeliruan. Dikatakan demikian karena lafaz muhaimin di-'ataf-kan kepada lafaz musaddiqan. Karena itu, kedudukannya tiada lain kecuali menjadi sifat dari apa yang disifati oleh lafaz musaddiqan. Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa seadainya duduk perkaranya seperti apa yang dikatakan oleh Mujahid, niscaya disebutkan oleh firman-Nya dengan ungkapan seperti berikut "Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, sebagai orang yang membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai orang yang dipercaya untuk menerima Al-Qur'an," yakni dengan ungkapan tanpa huruf Allah Swt....maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah hai Muhammad, putuskanlah perkara di antara manusia baik yang Arab maupun yang 'Ajam, baik yang ummi maupun yang pandai baca tulis, dengan apa yang diturunkan oleh Allah kepadamu di dalam Al-Qur'an yang agung ini, dan dengan apa yang telah ditetapkan untukmu dari hukum para nabi sebelummu, tetapi tidak di-mansukh oleh syariatmu. Demikianlah menurut apa yang di kemukakan oleh Ibnu Jarir dalam menjabarkan Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu! Awwam, dari Sufyan ibnu Husain, dari Al-Hakam, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi Saw. disuruh memilih. Jika beliau suka, boleh memutuskan perkara di antara mereka kaum Ahli Kitab, dan jika tidak suka, beliau boleh berpaling dari mereka, lalu mengembalikan keputusan mereka kepada hukum-hukum mereka sendiri. Maka turunlah firman-Nya dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Al Maidah49, Dengan turunnya ayat ini Rasulullah Saw. diperintahkan untuk memutus­kan perkara di antara mereka Ahli Kitab dengan apa yang terdapat di dalam kitab kita, yakni Al-Qur'an. Firman Allah Swt....dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu pendapat-pendapat mereka yang mereka peristilahkan sendiri, dan karenanya mereka meninggalkan apa yang apa yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul Nya. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya...dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang janganlah kamu berpaling dari kebenaran yang diperintahkan Allah kepadamu, lalu kamu cenderung kepada hawa nafsu orang-orang yang bodoh lagi celaka itu. Firman Allah Swt.Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Yusuf ibnu Abu Ishaq, dari ayahnya, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan. Al Maidah48, Bahwa yang dimaksud dengan syir'atan ialah telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari At-Tamimi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya dan jalan yang terang. Al Maidah48, Makna yang dimaksud ialah tuntunan. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud dengan syir'atan wa minhajan ialah jalan dan yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Ad-Dahhak, As-Saddi, Abu Ishaq As-Subai'i, bahwa mereka telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Syir'atan wa minhajan", bahwa makna yang dimaksud ialah jalan dan tuntunan. Dan dari Ibnu Abbas, Mujahid serta Ata Al-Khurrasani disebutkan sebaliknya, bahwa yang dimaksud dengan syir'ah ialah tuntunan, sedangkan minhaj ialah jalan. Tetapi pendapat pertama lebih sesuai, mengingat makna syir'ah juga berarti "syariat" dan "permulaan untuk menuju ke arah sesuatu". Termasuk ke dalam pengertian ini dikatakan syara'aji kaza yang artinya "memulainya". Demikian pula makna lafaz syari'ah, artinya sesuatu yang dipakai untuk berlayar di atas air. Makna minhaj adalah jalan yang terang lagi mudah, sedangkan lafaz as-sunan artinya tuntunan-tuntunan. Dengan demikian, berarti tafsir firman-Nya, "Syir'atan wa minhajan', dengan pengertian jalan dan tuntunan lebih jelas kaitannya daripada kebalikannya. Kemudian konteks ini dalam kaitan memberitakan perihal umat-umat yang beraneka ragam agamanya dipandang dari aneka ragam syariat mereka yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Allah melalui rasul-rasul-Nya yang mulia, tetapi sama dalam pokoknya, yaitu ajaran di dalam kitab Sahih Bukhari, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabdaKami para nabi adalah saudara-saudara yang berlainan ibu, tetapi agama kami yang dimaksud ialah ajaran tauhid yang diperintahkan oleh Allah kepada semua rasul yang diutus-Nya dan terkandung di dalam semua kitab yang diturunkan-Nya, seperti apa yang disebutkan oleh firman-NyaDan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." Al Anbiyaa25Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan, "Sembahlah Allah saja dan jauhilah tagut itu" An Nahl36, hingga akhir mengenai berbagai macam syariat yang berbeda-beda dalam masalah perintah dan larangannya, adakalanya sesuatu hal dalam suatu syariat diharamkan, kemudian dalam syariat yang lain dihalalkan dan kebalikannya, lalu diringankan dalam suatu syariat, sedangkan dalam syariat yang lain diperberat. Yang demikian itu karena mengandung hikmah yang tidak terbatas serta hujah yang jelas bagi Allah dalam menentukan hal ibnu Abu Arubah telah meriwayatkan dari Qatadah sehubung­an dengan makna firman-Nya Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Al Maidah48, Makna yang dimaksud ialah jalan dan tuntunan. Tuntunan itu berbeda-beda, di dalam kitab Taurat merupakan suatu syariat, di dalam kitab Injil merupakan suatu syariat, dan di dalam Al-Qur'an merupakan suatu syariat, di dalamnya Allah menghalalkan apa yang dikehendaki-Nya dan mengharamkan apa yang dikehendaki-Nya, yaitu untuk me­nyatakan siapa yang taat kepada-Nya dan siapa yang durhaka. Agama yang tidak diterima oleh Allah ialah yang selainnya, yakni selain agama tauhid dan ikhlas kepada Allah semata. Agama inilah yang didatangkan oleh semua suatu pendapat, orang yang diajak bicara oleh ayat ini adalah umat ini, yakni umat Nabi Muhammad Saw. Makna yang dimaksud ialah "untuk tiap-tiap orang dari kaitan yang termasuk dalam umat ini, Kami jadikan Al-Qur'an sebagai jalan dan tuntunannya". Dengan kata lain, Al-Qur'an adalah buat kalian semuanya sebagai panutan kalian. Damir yang mansub dalam firman-Nya, "Likullin ja'alna minkum" yaitu ja'alnahu yang artinya "Kami jadikan Al-Qur'an sebagai syariat dan tuntunannya untuk menuju ke tujuan yang benar dan sebagai tuntunan, yakni jalan yang jelas lagi gamblang". Demikianlah menurut ringkasan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari tetapi, pendapat yang benar adalah yang pertama tadi, karena diperkuat dengan firman selanjutnya yang mengatakanSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja.Seandainya hal ini merupakan khitab pembicaraan bagi umat ini, niscaya kurang tepatlah bila disebutkan oleh firman-NyaSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja.Padahal mereka merupakan satu umat, tetapi hal ini merupakan khitab pembicaraan yang ditujukan kepada semua umat dan sebagai pemberitahuan tentang kekuasaan Allah Yang Mahabesar, yang seandai­nya Dia menghendaki, niscaya dihimpunkan-Nya semua umat manusia dalam satu agama dan satu syariat yang tiada sesuatu pun darinya yang tetapi, Allah Swt. menjadikan suatu syariat tersendiri bagi tiap rasul, kemudian me-mansukh seluruhnya atau sebagiannya dengan risalah lain yang diutus oleh Allah sesudahnya, hingga semuanya di-mansukh oleh apa yang diturunkan Nya kepada hamba lagi rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Allah mengutusnya kepada seluruh penduduk bumi dan menjadikannya sebagai penutup para nabi semua­nya. Karena itulah disebutkan oleh firman-NyaSekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian. Al Maidah48Dengan kata lain, Allah Swt. telah menetapkan berbagai macam syariat untuk menguji hamba-hamba-Nya terhadap apa yang telah disyariatkan untuk mereka dan memberi mereka pahala karena taat kepadanya, atau menyiksa mereka karena durhaka kepada-Nya melalui apa yang mereka perbuat atau yang mereka tekadkan dari kesemuanya ibnu Kasir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya...terhadap pemberian-Nya kepada yang dimaksud ialah Allah Swt. menganjurkan kepada mereka untuk bersegera mengerjakan kebajikan dan berlomba-lomba mengerjakannya. Untuk itu disebutkan oleh firman-Nya...maka berlomba-lombalah berbuat taat kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya yang dijadikan-Nya me-mansukh syariat pendahulunya serta membenarkan kitab Al-Qur'an yang merupakan akhir dari kitab yang diturunkan-Nya. Kemudian Allah Swt. berfirmanHanya kepada Allah-lah kembali tempat kembali kalian kelak di hari kiamat hanyalah kepada Allah Swt....lalu diberitahukan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan Allah memberitahukan kepada kalian kebenaran mengenai apa yang kalian perselisihkan, maka Dia akan memberikan balasan pahala kepada orang-orang yang percaya berkat kepercayaan mereka dan mengazab orang-orang kafir yang ingkar lagi mendustakan perkara yang hak dan menyimpang darinya ke yang lain tanpa dalil dan tanpa bukti, bahkan mereka sengaja ingkar terhadap bukti-bukti yang jelas, hujah-hujah yang terang serta dalil-dalil yang pasti. Ad-Dahhak, makna firman-Nya maka berlomba-lombalah kepada kebajikan. ialah umat Nabi Muhammad Saw., tetapi makna yang pertama lebih jelas dan lebih turunkan kepadamu, Muhammad, kitab suci yang sempurna, yaitu al-Qur'ân, yang berisikan kebenaran dalam segala hukum dan beritanya, membenarkan kitab-kitab suci Kami sebelumnya, sebagai saksi atas kebenarannya dan sebagai pengawas kitab-kitab suci yang lain, karena terpelihara dari perubahan. Maka, apabila Ahl al-Kitâb mengadukan suatu perkara kepadamu, putuskanlah menurut apa yang Allah turunkan kepadamu. Jangan mengikuti hawa nafsu dan keinginan mereka dalam mengambil keputusan, sehingga kamu menyeleweng dari kebenaran yang datang dari Kami. Tiap-tiap umat di antara kalian, wahai manusia, Kami berikan cara untuk menjelaskan kebenaran dan cara beragama yang jelas. Jika Allah berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan kalian satu kelompok yang jalan petunjuknya tidak berbeda sepanjang masa. Akan tetapi Allah menjadikan kalian sedemikian rupa, untuk menguji pelaksanaan kalian terhadap syariat-syariat yang diberikan, sehingga dapat diketahui siapa yang taat dan siapa yang ingkar di antara kalian. Pergunakanlah kesempatan dan bergegaslah dalam berbuat kebaikan. Sesungguhnya hanya kepada Allahlah kalian akan kembali. Allah akan memberitahukan kepada kalian hakikat apa yang kalian perselisihkan. Dia akan memberikan balasan kepada setiap orang di antara kalian sesuai dengan perbuatannya.
SurahAl-Maidah bahasa Arabالمآئدة al-Maidah Jamuan Hidangan adalah surah ke-5 dalam Al-Quran. Poin kedua dari Surat Al Maidah ayat 48 Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan berpegang kepada Al Quran. Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 48. The Noble Quran has many names including Al-Quran Al-Kareem Al-Ketab Al-Furqan Al-Mawitha Al-Thikr and Al
Ayat 44. هُدًى فِيْهَا التَّوْرٰةَ إِنَّا أَنْزَلْنَا ada petunjuk di dalamnya Kitab Taurat sungguh, Kami yang menurunkan أَسْلَمُوْا الَّذِيْنَ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّوْنَ وَّنُوْرٌۚ berserah diri kepada Allah yang Kitab itu sebagai dasar pengambil keputusan para nabi dan cahaya بِمَا اسْتُحْفِظُوْا وَالْأَحْبَارُ وَالرَّبَّانِيُّوْنَ لِلَّذِيْنَ هَادُوْا sebab mereka diperintahkan memelihara dan pendeta-pendeta mereka demikian juga para ulama mereka atas perkara orang Yahudi فَلَا تَخْشَوُا شُهَدَاءَۚ وَكَانُوْا عَلَيْهِ مِنْ كِتٰبِ اللّٰهِ karena itu janganlah takut mereka menjadi saksi kitab-kitab Allah بِاٰيٰتِيْ وَلَا تَشْتَرُوْا وَاخْشَوْنِ النَّاسَ ayat-ayat-Ku tetapi takutlah kepada-Ku kepada manusia لَّمْ يَحْكُمْ وَمَنْ قَلِيْلًاۗ ثَمَنًا tidak memutuskan murah هُمُ الْكٰفِرُوْنَ فَأُولٰئِكَ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ orang-orang kafir maka mereka itulah dengan apa yang diturunkan Allah Ayat 45. أَنَّ النَّفْسَ فِيْهَا عَلَيْهِمْ وَكَتَبْنَا bahwa nyawa di dalamnya Taurat bagi mereka Kami telah menetapkan وَالْأَنْفَ بِالْعَيْنِ وَالْعَيْنَ بِالنَّفْسِ dengan mata dibalas dengan nyawa وَالسِّنَّ بِالْأُذُنِ وَالْأُذُنَ بِالْأَنْفِ dengan telinga dengan hidung فَمَنْ قِصَاصٌۗ وَالْجُرُوْحَ بِالسِّنِّۙ ada qisasnya balasan yang sama dan luka-luka pun dengan gigi كَفَّارَةٌ فَهُوَ تَصَدَّقَ بِهٖ menjadi penebus dosa maka itu melepaskan hak qisasnya لَّمْ يَحْكُمْ وَمَنْ لَّهٗۗ tidak memutuskan perkara baginya هُمُ الظّٰلِمُوْنَ فَأُولٰئِكَ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ orang-orang zalim maka mereka itulah menurut apa yang diturunkan Allah Ayat 46. بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلٰى اٰثَارِهِمْ وَقَفَّيْنَا dengan mengutus Isa putra Maryam jejak mereka مِنَ التَّوْرٰىةِۖ لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مُصَدِّقًا yaitu Taurat Kitab yang sebelumnya membenarkan فِيْهِ الْإِنْجِيْلَ وَاٰتَيْنٰهُ di dalamnya Injil dan Kami menurunkan kepadanya لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَمُصَدِّقًا وَّنُوْرٌۙ هُدًى Kitab yang sebelumnya dan membenarkan dan cahaya terdapat petunjuk ۗلِّلْمُتَّقِيْنَ وَّمَوْعِظَةً وَهُدًى مِنَ التَّوْرٰىةِ untuk orang-orang yang bertakwa serta pengajaran dan sebagai petunjuk yaitu Taurat Ayat 47. وَمَنْ فِيْهِۗ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الْإِنْجِيْلِ di dalamnya menurut apa yang diturunkan Allah dan hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara الْفٰسِقُوْنَ فَأُولٰئِكَ هُمُ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ لَّمْ يَحْكُمْ orang-orang fasik maka mereka itulah menurut apa yang diturunkan Allah tidak memutuskan perkara Ayat 48. بِالْحَقِّ الْكِتٰبَ إِلَيْكَ وَأَنْزَلْنَا dengan membawa kebenaran Kitab Al-Quran kepadamu Muhammad dan Kami telah menurunkan وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مُصَدِّقًا dan menjaganya apa yang diturunkan sebelumnya yang membenarkan وَلَا تَتَّبِعْ بِمَا أَنْزَلَ اللّٰهُ بَيْنَهُمْ فَاحْكُمْ dan janganlah engkau mengikuti menurut apa yang diturunkan Allah perkara mereka maka putuskanlah لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ مِنَ الْحَقِّۗ عَمَّا جَاءَكَ أَهْوَاءَهُمْ untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan dengan meninggalkan yang telah datang kepadamu keinginan mereka لَجَعَلَكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللّٰهُ وَّمِنْهَاجًاۗ شِرْعَةً niscaya kamu dijadikan-Nya dan jalan yang terang aturan فَاسْتَبِقُوا فِيّ مَا اٰتٰكُمْ وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ أُمَّةً وَّاحِدَةً maka berlomba-lombalah terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu tetapi Allah hendak menguji kamu satu umat saja جَمِيْعًا مَرْجِعُكُمْ إِلَى اللّٰهِ الْخَيْرٰتِۗ semuanya kamu kembali hanya kepada Allah berbuat kebajikan ۙتَخْتَلِفُوْنَ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ فَيُنَبِّئُكُمْ kamu perselisihkan terhadap apa yang dahulu lalu diberitahukan-Nya kepadamu Ayat 49. أَنْزَلَ اللّٰهُ بِمَا بَيْنَهُمْ وَأَنِ احْكُمْ telah diturunkan Allah menurut apa yang di antara mereka dan hendaklah engkau memutuskan perkara أَنْ يَّفْتِنُوْكَ وَاحْذَرْهُمْ أَهْوَاءَهُمْ وَلَا تَتَّبِعْ jangan sampai mereka memperdayakan engkau dan waspadalah terhadap mereka keinginan mereka dan janganlah engkau mengikuti فَإِنْ تَوَلَّوْا إِلَيْكَۗ أَنْزَلَ اللّٰهُ عَنْ بَعْضِ مَا jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah kepadamu telah diturunkan Allah terhadap sebagian apa yang بِبَعْضِ أَنْ يُصِيْبَهُمْ أَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ فَاعْلَمْ disebabkan sebagian menimpakan musibah kepada mereka bahwa sesungguhnya Allah berkehendak maka ketahuilah لَفٰسِقُوْنَ مِّنَ النَّاسِ وَإِنَّ كَثِيْرًا ذُنُوْبِهِمْۗ adalah orang-orang yang fasik manusia dan sungguh, kebanyakan dosa-dosa mereka Ayat 50. وَمَنْ يَبْغُوْنَۗ الْجَاهِلِيَّةِ أَفَحُكْمَ hukum siapakah yang yang mereka kehendaki Jahiliyah يُوْقِنُوْنَ لِّقَوْمٍ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا أَحْسَنُ meyakini agamanya bagi orang-orang yang daripada hukum Allah lebih baik

ArtiPerkata Doa Duduk Diantara Dua Sujud Dakwah Islami. SURYACOID - Berikut dua bacaan doa iftitah latin dan terjemahan sehingga mudah diamalkan. Terjemahan perkata terjemahan perkata surat al maidah ayat 48 terjemahan perkata surah al adiyat terjemahan perkata surat luqman ayat 13-14 terjemahan perkata surah al baqarah ayat 282 download

Mengenal Surat Al Maidah Ayat 48 Hello Readers, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai arti perkata Surat Al Maidah Ayat 48. Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Al-Quran yang terdiri dari 120 ayat. Ayat ke-48 dari surat ini berbunyiوَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَArtinya “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan memberi pengawasan terhadap kitab-kitab itu. Maka putuskanlah perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan-aturan yang jelas; dan jalan yang ditempuh olehmu. Jika Allah menghendaki, tentulah Dia menjadikan kamu satu umat saja, tetapi Allah memberikan cobaan agar Dia menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” Pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan Umat Ayat ke-48 dari Surat Al Maidah mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat. Allah SWT memberikan aturan-aturan yang jelas untuk setiap umat, namun tetap memberikan kebebasan untuk memilih jalan yang ditempuh. Jika Allah SWT menghendaki, tentu saja Dia bisa menjadikan seluruh umat menjadi satu, namun Allah memberikan cobaan untuk menguji kehidupan sehari-hari, menjaga persatuan dan kesatuan umat sangatlah penting. Ketika umat terpecah belah, maka akan mudah menjadi lemah dan rentan terhadap ancaman dari luar. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus selalu berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Menghargai Perbedaan Untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat, kita harus belajar untuk menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga pandangan dan pendapatnya juga berbeda-beda. Namun, sebagai umat yang satu, kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan Al-Quran, kita diajarkan untuk saling mengenal dan berinteraksi dengan umat lain. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 13يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌArtinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam Beragama Selain menjaga persatuan dan kesatuan umat secara umum, kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam beragama. Dalam Islam, dikenal adanya berbagai mazhab dan aliran. Namun, sebagai umat Islam, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam SWT berfirman dalam Surat Al Imran ayat 103وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَArtinya “Dan berpeganglah kamu semuanya dengan tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu oleh nikmat Allah itu, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, supaya kamu mendapat petunjuk.” Kesimpulan Dalam Surat Al Maidah Ayat 48, kita diajarkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat. Kita harus menghargai perbedaan dan saling menghormati. Selain itu, kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam beragama. Semoga kita dapat selalu mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga persatuan dan kesatuan umat. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Wahaiorang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. HomeBahasa ArabTerjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa IndonesiaAl Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa IndonesiaArtikel ini hanya memuat Terjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa Indonesia, ditulis untuk sobat pembaca yang ingin mengetahui bagaimana terjemah atau arti terperinci pada surat al maidah ayat 48 perkata dalam bahasa Indonesia. Lihat juga terjemah surat al maidah lainnya Surat Al Maidah Ayat 3, 32, 48 dan 114Dengan adanya arti perkata surat al maidah pada ayat 48 dengan dibuat dalam bentuk tabel tersebut diharapkan bisa memudahkan sobat dalam memahami terjemahnya secara ini adalah kutipan teks surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata dalam bahasa indonesia وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ٤٨الْكِتَابَإِلَيْكَوَأَنزَلْنَاKitabkepadamudan Kami telah menurunkanلِّمَامُصَدِّقًابِالْحَقِّterhadap apayang membenarkandengan kebenaranمِنَيَدَيْهِبَيْنَdaridua tangan/sebelumnyaantaraعَلَيْهِۚوَمُهَيْمِنًاالْكِتَابِatasnyadan yang menjagaKitabبِمَابَيْنَهُمفَاحْكُمdengan/menurut apadiantara merekamaka putuskanlahوَلَااللَّهُۖأَنزَلَdan janganlahAllahmenurunkanعَمَّاأَهْوَاءَهُمْتَتَّبِعْdari apahawa nafsu merekakamu mengikutiالْحَقِّۚمِنَجَاءَكَkebenarandaritelah datang kepadamuمِنكُمْجَعَلْنَالِكُلٍّdiantara kamuKami telah menjadikanbagi tiap-tiap ummatوَلَوْوَمِنْهَاجًاۚشِرْعَةًdan sekiranyadan jalan yang terangperaturanلَجَعَلَكُمْاللَّهُشَاءَniscaya Dia menjadikan kamuAllahmenghendakiوَلَٰكِنوَاحِدَةًأُمَّةًakan tetapiyang satuummatمَافِيلِّيَبْلُوَكُمْapadalam/terhadapDia hendak menguji kamuالْخَيْرَاتِۚفَاسْتَبِقُواآتَاكُمْۖkebajikanmaka berlomba-lombalahDia berikan kepadamuمَرْجِعُكُمْاللَّهِإِلَىtempat kembalimuAllahkepadaبِمَافَيُنَبِّئُكُمجَمِيعًاdengan/tentang apalalu Dia memberitahukan padamusemuaتَخْتَلِفُونَفِيهِكُنتُمْkamu perselisihkandi dalamnyakalian adalahDemikian Terjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata dalam bahasa indonesia yang disusun dalam sebuah tabel supaya lebih memudahkan sobat dalam memahaminya.
TerjemahanSurat Al Maidah Ayat 48 – Dengan Surat Al Maidah Ayat 3 32 48 dan 114 Latin Arab Serta Terjemahannya Arti Perkata Surat Al Maidah Ayat 32 Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 48 Tentang Kompetisi dalam Kebaikan - Bacaan Madani | Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48 - MasRozak dot COM
Surat Al Maidah ayat 48 adalah ayat tentang Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. Al Maidah 48 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat Al Maidah ayat 48 dan Kami telah menurunkanوَأَنْزَلْنَاKepada kamuإِلَيْكَAl-Kitab Al-Qur’anالْكِتَابَdengan kebenaranبِالْحَقِّyang membenarkanمُصَدِّقًاterhadap apa yangلِمَاantaraبَيْنَdua tangan, sebelumnyaيَدَيْهِdariمِنَkitabالْكِتَابِdan yang menjagaوَمُهَيْمِنًاatasnyaعَلَيْهِ maka putuskanlahفَاحْكُمْdi antara merekaبَيْنَهُمْdengan apa yangبِمَاmenurunkanأَنْزَلَAllahاللَّهُdan janganlahوَلَاkalian mengikutiتَتَّبِعْhawa nafsu merekaأَهْوَاءَهُمْdari apa yangعَمَّاtelah datang kepada kamuجَاءَكَdariمِنَkebenaranالْحَقِّ bagi tiap-tiap umatلِكُلٍّKami telah menjadikanجَعَلْنَاdi antara kalianمِنْكُمْperaturanشِرْعَةًdan jalan yang terangوَمِنْهَاجًا dan sekiranyaوَلَوْmenghendakiشَاءَAllahاللَّهُniscaya Dia menjadikanلَجَعَلَكُمْumatأُمَّةًyang satuوَاحِدَةًakan tetapiوَلَٰكِنْDia hendak menguji kalianلِيَبْلُوَكُمْdalam, terhadapفِيapa yangمَاDia berikan kepada kamuآتَاكُمْmaka berlomba-lombalahفَاسْتَبِقُواkebajikanالْخَيْرَاتِ kepadaإِلَىAllahاللَّهِtempat kembali kalianمَرْجِعُكُمْsemuaجَمِيعًاlalu Dia beri tahu kalianفَيُنَبِّئُكُمْdengan apa yangبِمَاkalian adalahكُنْتُمْdi dalamnyaفِيهِkalian perselisihkanتَخْتَلِفُونَ Baca juga Surat An Nisa Ayat 59 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Berikut ini isi kandungan surat Al Maidah Ayat 48 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. 1. Allah menurunkan Al-Qur’an, kitab yang benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Ia membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah tidak otentik lagi setelah diubah dengan campur tangan manusia. 2. Al-Qur’an adalah pegangan hidup. Ia harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu. Setiap umat memiliki syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Namun secara aqidah dan pokok agama semuanya sama yakni bertauhid kepada Allah. 3. Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam kebaikan. 4. Seluruh manusia akan kembali kepada Allah dan mendapatkan balasan atas apa yang mereka yakini dan perbuat di dunia. 5. Ayat ini merupakan ayat yang memotivasi untuk fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat Al Maidah Ayat 48. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
cE1IF.
  • 3go294digw.pages.dev/421
  • 3go294digw.pages.dev/140
  • 3go294digw.pages.dev/151
  • 3go294digw.pages.dev/263
  • 3go294digw.pages.dev/127
  • 3go294digw.pages.dev/324
  • 3go294digw.pages.dev/129
  • 3go294digw.pages.dev/45
  • arti perkata al maidah ayat 48